dedy
Minggu, 30 September 2012
Rabu, 12 September 2012
Rabu, 27 April 2011
SEJARAH BONEK MANIA
SEJARAH BONEK MANIA
Istilah Bonek muncul secara tiba-tiba dan besar juga karena media massa yang awalnya bagus yang lambat laun justru mengalami pergeseran pengertian dan akhirnya lebih berkonotasi negatif. Masih ingat gimana dulu Jawa Pos dengan koordinator langsung Cak Dahlan Iskan pernah memberangkatkan ratusan bus, puluhan gerbong KA dan pesawat terbang menuju Jakarta. Tret..tret.. tetttt... begitulah tema yg usung Jawa Pos tahun 1988-an. Dan sebutan populer untuk suporter persebaya waktu itu adalah 'Green Force'. Antusias bukan hanya dari surabaya saja, tetapi juga datang dari kota-kota besar di Jawa Timur. Bahkan dalam suatu kolom di Jawa Pos selama 7 hari berturut2 ada komentar & kesan-kesan dari para peserta Tret tret tett yg tertulis dengan foto para peserta lengkap dengan alamatnya.

Begitu antusiasnya jawa pos sampai dalam head line news tertulis "Hijaukan senayan" dan sambuatn masyarakat surabaya dan jawatimur pun luar biasa. Dalam ceritanya ada yg sampai menggadaikan motornya, menjual TV, Tape, perhiasan istrinya dan peralatan rumah tangga lainnya, yg muda2 banyak yg harus mengamen dulu pokoknya harus bisa ke senayan !!.
Modal Tekad itulah semangat untuk meng-hijaukan senayan begitu menggebu. Sementara yg punya duit pas-pasan masih ada cara lain yaitu 'menggandol' truk secara estafet mulai dari Surabaya - Jakarta sambil mengamen di jalanan. Bahkan ada juga yg berangkat jauh2 hari sebelum pertandingan final (padahal persebaya belum tentu masuk final) dengan menumpang gerbong kereta pertamina yg jalannya kayak keong itu... pokoknya sampe Jakarta.
Semangat yang positif dan antusiasme tanpa ada ANARKISME dan KERUSUHAN dengan melibatkan massa banyak itulah yg mendapatkan acungan jempol banyak kalangan di Indonesia saat itu. Sebagai catatan senayan ketika itu dijejali 110 Ribu penonton dari Surabaya dan Bandung !! Suporter Persebaya sendiri sekitar 40% nya (masih kalah banyak dengan bandung yg memang jaraknya lebih dekat). Suatu rekor jumlah penonton yg barangkali sampai saat ini belum terpecahkan.
Belum lagi semangat heroik dari beberapa suporter persebaya yg memanjat dan merayap sampai ATAP bangunan senayan yg berbentuk lingkaran itu hanya untuk membentangkan spanduk super raksasa warna hijau tulisan putih yg bertuliskan "Merah Darahku Putih Tulangku Bersatu Dalam Semangatku".
Nah Semangat itulah dengan berbagai cara yg HALAL untuk datang mendukung persebaya ke senayan membuat beberapa media massa, terutama JAPOS sebagai pelopornya mulai mengistilahkan BONEK (Bondo Nekad), dalam as** tulisan mereka bahwa semangat hidup dan semangat untuk maju manusia perlu punya modal tekad yg kuat. Modal tekad atau Bondo Nekad atau Bonek sejatinya tidak seperti yg ditunjukkan oleh generasi bonek-bonek saat ini yg justru cenderung brutal, nekad dalam arti menghalalkan segala cara adalah bukan Bonek yang sesungguhnya.
Sebetulnya kesalahan juga dari para bonek sebelumnya yg tidak meninggalkan warisan bonek yg sebenarnya, juga media massa yg kadang ikut mengompori dan bahkan seakan-akan ikut membenarkan. Bahkan kerusuhan bonek sudah menjadi semacam rejeki buat mereka, karena berita tentang Bonek tentunya akan meningkatkan oplah surat kabar mereka.
Salah kaprah lainnya adalah istilah Modal Tekad dan Modal Nekad sebetulnya serupa tapi tak sama. Tekad lebih ke semangat untuk melakukan tindakan sedangkan nekad lebih ke tindakan yg dilakukannya. Seharusnya bukan Bondo Nekad tetapi Bondo Tekad... tetapi untuk kemudahan pengucapan lebih cenderung Bondo Nekad alias Bonek.
Kami tak tahu, kapan kami mulai lahir......
Semuanya mengalir dan berjalan melintasi waktu
Dengan apa adanya......
Sampai saat inipun kami masih aktif mengorganisir
Diri kami dan menjalin.
tali persahabatan.....
Dari masa ke masa...hingga era kini...
Kami selalu dihujat... di caci.....
Kami sudah kenyang dengan nasi vonis.....dengan
Lauk pauknya komdis..serta..piringnya Komding
Kami mohon ma’af..atas ulah adik-2 kecil kami
Yang selalu meresahkan selama ini...
juga peringatan bagi oknum-2 yang selama ini memanfaatkan
atas nama kami...slogan kami...
Keberingasan bukan semboyan kami
Apapun cerita kami diluar sana......
Apapun foto-foto kami diluar sana.....
Apapun Ulasan-2 kami diluar sana
Sangat bermanfaat bagi mereka-mereka yang
Menghujat kami..!
Kami tidak butuh...pembenaran...
Kami tidak butuh..alasan
Inilah kami.....para BONEK yang tetap exist..
SAMPAI KINI.....
Tak sebilah Pedangpun bisa melukai diriku..
Tak lelah dan tak akan habis keringat kami
memperbaiki citra BONEK...
sampai kapanpun kami akan terus bersama
bersatu memeperbaiki diri..
AYO BERSAMA KITA BANGUN NAMA BONEK
Dengan rasa Cinta dan Kebersamaan...........
Tak ada yang lain, selain dirimu..
Yang selalu kupuja...
Ku sebut namamu..
Disetiap hembusan nafasku
Ku sebut namamu...
Ku sebut namamu.
Istilah Bonek muncul secara tiba-tiba dan besar juga karena media massa yang awalnya bagus yang lambat laun justru mengalami pergeseran pengertian dan akhirnya lebih berkonotasi negatif. Masih ingat gimana dulu Jawa Pos dengan koordinator langsung Cak Dahlan Iskan pernah memberangkatkan ratusan bus, puluhan gerbong KA dan pesawat terbang menuju Jakarta. Tret..tret.. tetttt... begitulah tema yg usung Jawa Pos tahun 1988-an. Dan sebutan populer untuk suporter persebaya waktu itu adalah 'Green Force'. Antusias bukan hanya dari surabaya saja, tetapi juga datang dari kota-kota besar di Jawa Timur. Bahkan dalam suatu kolom di Jawa Pos selama 7 hari berturut2 ada komentar & kesan-kesan dari para peserta Tret tret tett yg tertulis dengan foto para peserta lengkap dengan alamatnya.

Begitu antusiasnya jawa pos sampai dalam head line news tertulis "Hijaukan senayan" dan sambuatn masyarakat surabaya dan jawatimur pun luar biasa. Dalam ceritanya ada yg sampai menggadaikan motornya, menjual TV, Tape, perhiasan istrinya dan peralatan rumah tangga lainnya, yg muda2 banyak yg harus mengamen dulu pokoknya harus bisa ke senayan !!.
Modal Tekad itulah semangat untuk meng-hijaukan senayan begitu menggebu. Sementara yg punya duit pas-pasan masih ada cara lain yaitu 'menggandol' truk secara estafet mulai dari Surabaya - Jakarta sambil mengamen di jalanan. Bahkan ada juga yg berangkat jauh2 hari sebelum pertandingan final (padahal persebaya belum tentu masuk final) dengan menumpang gerbong kereta pertamina yg jalannya kayak keong itu... pokoknya sampe Jakarta.
Semangat yang positif dan antusiasme tanpa ada ANARKISME dan KERUSUHAN dengan melibatkan massa banyak itulah yg mendapatkan acungan jempol banyak kalangan di Indonesia saat itu. Sebagai catatan senayan ketika itu dijejali 110 Ribu penonton dari Surabaya dan Bandung !! Suporter Persebaya sendiri sekitar 40% nya (masih kalah banyak dengan bandung yg memang jaraknya lebih dekat). Suatu rekor jumlah penonton yg barangkali sampai saat ini belum terpecahkan.
Belum lagi semangat heroik dari beberapa suporter persebaya yg memanjat dan merayap sampai ATAP bangunan senayan yg berbentuk lingkaran itu hanya untuk membentangkan spanduk super raksasa warna hijau tulisan putih yg bertuliskan "Merah Darahku Putih Tulangku Bersatu Dalam Semangatku".
Nah Semangat itulah dengan berbagai cara yg HALAL untuk datang mendukung persebaya ke senayan membuat beberapa media massa, terutama JAPOS sebagai pelopornya mulai mengistilahkan BONEK (Bondo Nekad), dalam as** tulisan mereka bahwa semangat hidup dan semangat untuk maju manusia perlu punya modal tekad yg kuat. Modal tekad atau Bondo Nekad atau Bonek sejatinya tidak seperti yg ditunjukkan oleh generasi bonek-bonek saat ini yg justru cenderung brutal, nekad dalam arti menghalalkan segala cara adalah bukan Bonek yang sesungguhnya.
Sebetulnya kesalahan juga dari para bonek sebelumnya yg tidak meninggalkan warisan bonek yg sebenarnya, juga media massa yg kadang ikut mengompori dan bahkan seakan-akan ikut membenarkan. Bahkan kerusuhan bonek sudah menjadi semacam rejeki buat mereka, karena berita tentang Bonek tentunya akan meningkatkan oplah surat kabar mereka.
Salah kaprah lainnya adalah istilah Modal Tekad dan Modal Nekad sebetulnya serupa tapi tak sama. Tekad lebih ke semangat untuk melakukan tindakan sedangkan nekad lebih ke tindakan yg dilakukannya. Seharusnya bukan Bondo Nekad tetapi Bondo Tekad... tetapi untuk kemudahan pengucapan lebih cenderung Bondo Nekad alias Bonek.
Quote:
Puisi BonekKami tak tahu, kapan kami mulai lahir......
Semuanya mengalir dan berjalan melintasi waktu
Dengan apa adanya......
Sampai saat inipun kami masih aktif mengorganisir
Diri kami dan menjalin.
tali persahabatan.....
Dari masa ke masa...hingga era kini...
Kami selalu dihujat... di caci.....
Kami sudah kenyang dengan nasi vonis.....dengan
Lauk pauknya komdis..serta..piringnya Komding
Kami mohon ma’af..atas ulah adik-2 kecil kami
Yang selalu meresahkan selama ini...
juga peringatan bagi oknum-2 yang selama ini memanfaatkan
atas nama kami...slogan kami...
Keberingasan bukan semboyan kami
Apapun cerita kami diluar sana......
Apapun foto-foto kami diluar sana.....
Apapun Ulasan-2 kami diluar sana
Sangat bermanfaat bagi mereka-mereka yang
Menghujat kami..!
Kami tidak butuh...pembenaran...
Kami tidak butuh..alasan
Inilah kami.....para BONEK yang tetap exist..
SAMPAI KINI.....
Tak sebilah Pedangpun bisa melukai diriku..
Tak lelah dan tak akan habis keringat kami
memperbaiki citra BONEK...
sampai kapanpun kami akan terus bersama
bersatu memeperbaiki diri..
AYO BERSAMA KITA BANGUN NAMA BONEK
Dengan rasa Cinta dan Kebersamaan...........
Tak ada yang lain, selain dirimu..
Yang selalu kupuja...
Ku sebut namamu..
Disetiap hembusan nafasku
Ku sebut namamu...
Ku sebut namamu.
SEJARAH PERSIB
SEJARAH PERSIB
Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana,Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi. Di Bandung pun saat itu pun sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan dipinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom.
Selanjutnya….
Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG. Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya.Klub- klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung. Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta. Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya.
Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953- 1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah secretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangunkan Sekretariat Persib di Cilentah.
Awal Persib memiliki gedung yang kini berada di Jalan Gurame, adalah upaya R. Soendoro, seorang overste replubiken yang baru keluar dari LP Kebonwaru pada tahun 1949. Pada waktu itu, melalui kepengurusan yang dipimpinnya, Soendoro menghadap kepada R. Enoch yang kebetulan kawan baiknya. Dari hasil pembicaraan, Walikota mendukung dan memberikan sebidang tanah di Jalan Gurame sekarang ini.
Pada saat itu, karena kondisi keuangan yang memprihatinkan, Persib tidak memiliki dana untuk membangun gedung, Soendoro kembali menemui Walikota dan menyatakan, “ Taneuh puguh deui, tapi rapat ditiungan ku langit biru,” kata Soendoro. Akhirnya Enoch juga membantu membangun gedung yang kemudian mengalami dua kali renovasi. Kiprah Soendoro sendiri didunia sepak bola diteruskan putranya, antara lain, Soenarto, Soenaryono, Soenarhadi, Risnandar, dan Giantoro serta cucunya Hari Susanto. Dalam menjalankan roda organisasi beberapa nama yang juga berperan dalam berputarnya roda organisasi Persib adalah Mang Andun dan Mang Andi. Kedua kakak beradik ini adalah orang lapangan Persib. Tugas keduanya, sekarang ini dilanjutkan oleh putra dan menantunya, Endang dan Ayi sejak 90-an. Selain juga staf administrasi Turahman.
Renovasi pertama dilakukan pada kepemimpinan Kol. CPM Adella ( 1953- 1963 ). Kini sekretariat Persib di Jalan Gurame itu sudah cukup representatif, apalagi setelah Ketua Umum H. Wahyu Hamijaya ( 1994- 1998 ) merenovasi gedung tersebut sehingga menjadi kantor yang memadai untuk mewadahi berbagai kegiatan kesekretariatan Persib.
Kemampuan Persib menjaga nilai- nilai dan tradisinya serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tentu tidak lepas dari figur Ketua Umum bukan hanya figur yang berkemampuan mengelola organisasi dalam artian agar organisasi itu terus hidup, melainkan juga figur yang mampu menggali potensi dan mengakomodasikan kekuatan yang ada, sehingga kiprah Persib dalam kancah sepakbola nasional terus berlangsung lewat berbagai karya Persib.
BERDIRINYA PERSEBAYA
Berdiri: 1927
Alamat: Jl. Karanggayam No. 1 Indonesia
Telepon: +62 (0) 31 503 2250
Faksimile: +62 (0) 31 502 4955
Surat Elektronik: redaksi@persebayafc.com
Laman Resmi: http://www.persebayafc.com
Ketua: H. Saleh Ismail Mukadar SH
Direktur: H. Cholid Ghoromah
Stadion: Gelora Bung Tomo/Gelora 10 November
Alamat: Jl. Karanggayam No. 1 Indonesia
Telepon: +62 (0) 31 503 2250
Faksimile: +62 (0) 31 502 4955
Surat Elektronik: redaksi@persebayafc.com
Laman Resmi: http://www.persebayafc.com
Ketua: H. Saleh Ismail Mukadar SH
Direktur: H. Cholid Ghoromah
Stadion: Gelora Bung Tomo/Gelora 10 November
Sejarah Singkat
Persebaya didirikan pada 18 Juni 1927 dengan nama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond [SIVB]. Tim kota Pahlawan ini juga turut berperan dalam pendirian PSSI. Pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja [Persatuan Sepakbola Indonesia Soerabaja].
Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya [Persatuan Sepakbola Surabaya], dan menjadi salah satu raksasa bersama Persib dan Persija. Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994.
Selain ulah suporternya, Persebaya juga selalu diwarnai kontroversi. Saat menjuarai kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah 'sepakbola gajah', karena mengalah kepada Persipura Jayapura 12-0 untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang. Taktik ini membawa hasil, dan Persebaya berhasil menjadi juara.
Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke divisi I.
Tiga tahun kemudian atau tahun 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final.
Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skorsing direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia. Tahun sekarang persebaya pecah menjadi 2 yg satu bernama persebaya ikut divisi utama dan persebaya 1927 ikut di LPI(Liga Primer Indonesia)
Persebaya didirikan pada 18 Juni 1927 dengan nama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond [SIVB]. Tim kota Pahlawan ini juga turut berperan dalam pendirian PSSI. Pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja [Persatuan Sepakbola Indonesia Soerabaja].
Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya [Persatuan Sepakbola Surabaya], dan menjadi salah satu raksasa bersama Persib dan Persija. Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994.
Selain ulah suporternya, Persebaya juga selalu diwarnai kontroversi. Saat menjuarai kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah 'sepakbola gajah', karena mengalah kepada Persipura Jayapura 12-0 untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang. Taktik ini membawa hasil, dan Persebaya berhasil menjadi juara.
Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke divisi I.
Tiga tahun kemudian atau tahun 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final.
Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skorsing direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia. Tahun sekarang persebaya pecah menjadi 2 yg satu bernama persebaya ikut divisi utama dan persebaya 1927 ikut di LPI(Liga Primer Indonesia)
Perserikatan
1938: Runner-up, kalah dari VIJ Jakarta
1942: Runner-up, kalah dari Persis Solo
1950: Juara, menang atas Persib Bandung
1951: Juara, menang atas Persija Jakarta
1952: Juara, menang atas Persija Jakarta
1965: Runner-up, kalah dari PSM Ujung Pandang (sekarang PSM Makassar)
1967: Runner-up, kalah dari PSMS Medan
1971: Runner-up, kalah dari PSMS Medan
1973: Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
1977: Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
1978: Juara, menang atas PSMS Medan
1981: Runner-up, kalah dari Persiraja Banda Aceh
1987: Runner-up, kalah dari PSIS Semarang
1990: Runner-up, kalah dari Persib Bandung
Liga Indonesia
1994/1995: Peringkat ke-9, Wilayah Timur
1995/1996: Peringkat ke-7, Wilayah Timur
1996/1997: Juara
1997/1998: kompetisi dihentikan
1998/1999: Runner-up
1999/2000: Peringkat ke-6, Wilayah Timur
2001: Semi-Final
2002: degradasi ke Divisi Satu
2003: juara Divisi Satu, promosi ke Divisi Utama
2004: Juara
2005: mundur dalam babak 8 Besar (awalnya diskorsing dua tahun, namun dikurangi menjadi 16 bulan, dan kemudian dikurangi lagi menjadi degradasi ke Divisi Satu)
2006: juara Divisi Satu, promosi ke Divisi Utama
2007: Peringkat ke-14, Wilayah Timur (tidak lolos ke Superliga)
2008/09: Peringkat ke-4 (mengalahkan PSMS Medan dalam babak Play-Off lewat adu penalti, lolos ke Superliga)
Superliga Indonesia2009/10: Peringkat ke (degradasi ke Divisi Utama)
Piala Champions Asia / Asian Club Championship1998: Putaran 1
2004: Babak Grup
Piala Indonesia2005: Perempat-Final (diskualifikasi melawan PSS Sleman)
2006: Perempat-Final
2007: 32 Besar
2008/09: 16 Besar
2009/10: Perempat-Final
1938: Runner-up, kalah dari VIJ Jakarta
1942: Runner-up, kalah dari Persis Solo
1950: Juara, menang atas Persib Bandung
1951: Juara, menang atas Persija Jakarta
1952: Juara, menang atas Persija Jakarta
1965: Runner-up, kalah dari PSM Ujung Pandang (sekarang PSM Makassar)
1967: Runner-up, kalah dari PSMS Medan
1971: Runner-up, kalah dari PSMS Medan
1973: Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
1977: Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
1978: Juara, menang atas PSMS Medan
1981: Runner-up, kalah dari Persiraja Banda Aceh
1987: Runner-up, kalah dari PSIS Semarang
1990: Runner-up, kalah dari Persib Bandung
Liga Indonesia
1994/1995: Peringkat ke-9, Wilayah Timur
1995/1996: Peringkat ke-7, Wilayah Timur
1996/1997: Juara
1997/1998: kompetisi dihentikan
1998/1999: Runner-up
1999/2000: Peringkat ke-6, Wilayah Timur
2001: Semi-Final
2002: degradasi ke Divisi Satu
2003: juara Divisi Satu, promosi ke Divisi Utama
2004: Juara
2005: mundur dalam babak 8 Besar (awalnya diskorsing dua tahun, namun dikurangi menjadi 16 bulan, dan kemudian dikurangi lagi menjadi degradasi ke Divisi Satu)
2006: juara Divisi Satu, promosi ke Divisi Utama
2007: Peringkat ke-14, Wilayah Timur (tidak lolos ke Superliga)
2008/09: Peringkat ke-4 (mengalahkan PSMS Medan dalam babak Play-Off lewat adu penalti, lolos ke Superliga)
Superliga Indonesia2009/10: Peringkat ke (degradasi ke Divisi Utama)
Piala Champions Asia / Asian Club Championship1998: Putaran 1
2004: Babak Grup
Piala Indonesia2005: Perempat-Final (diskualifikasi melawan PSS Sleman)
2006: Perempat-Final
2007: 32 Besar
2008/09: 16 Besar
2009/10: Perempat-Final
Kamis, 14 April 2011
JADWAL PERSEBAYA 1927
SENIN, 10 JANUARI 2011... PERSEBAYA vs BANDUNG FC.MINGGU, 23 JANUARI 2011... TANGERANG WOLVES vs PERSEBAYA.
SABTU, 29 JANUARI 2011... PERSEBAYA vs BOGOR RAYA FC.
SABTU, 5 FEBRUARI 2011... KABAU PADANG vs PERSEBAYA.
MINGGU, 20 FEBRUARI 2011... BALI DEVATA vs PERSEBAYA.
MINGGU,27 FEBRUARI 2011...PERSEBAYA vs CENDRAWASIH PAPUA.
MINGGU, 6 MARET 2011... MEDAN BINTANG vs PERSEBAYA.
MINGGU, 13 MARET 2011... PERSEBAYA vs ACEH UNITED.
MINGGU, 20 MARET 2011... REAL MATARAM vsPERSEBAYA.
MINGGU, 27 MARET 2011... PERSEBAYA vs MANADO UNITED.
MINGGU, 3 APRIL 2011... MEDAN CHIEFS vs PERSEBAYA.
MINGGU, 10 APRIL 2011... PERSEBAYA vs JAKARTA 1928 FC.
SABTU, 16 APRIL 2011... SEMARANG UNITED vs PERSEBAYA.
MINGGU, 24 APRIL 2011... PS MAKASSAR vs PERSEBAYA.
SABTU, 30 APRIL 2011... PERSEBAYA vs PERSIBO.
MINGGU, 8 MEI 2011... SOLO FC vs PERSEBAYA.
MINGGU, 15 MEI 2011... PERSEBAYA vs PERSEMA.
MINGGU,22 MEI 2011... BATAVIA UNION vs PERSEBAYA.
SABTU, 11 JUNI 2011... PERSEBAYA vs KABAU PADANG.
SABTU, 18 JUNI 2011... BOGOR RAYA FC vs PERSEBAYA.
SABTU, 25 JUNI 2011... PERSEBAYA vs TANGERANG WOLFES.
SABTU, 2 JULI 2011... BANDUNG FC vs PERSEBAYA.
MINGGU, 17 JULI 2011... PERSEBAYA vs BALI DEVATA.
SABTU, 23 JULI 2011... CENDRAWASIH PAPUA vs PERSEBAYA.
MINGGU, 31 JULI 2011... PERSEBAYA vs MEDAN BINTANG.
SABTU, 10 SEPTEMBER 2011... ACEH UNITED vs PERSEBAYA.
MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011... PERSEBAYA vs REAL MATARAM.
MINGGU, 25 SEPTEMBER 2011... MANADO UNITED vs PERSEBAYA.
MINGGU, 2 OKTOBER 2011... PERSEBAYA vs MEDAN CHIEFS.
MINGGU, 9 OKTOBER 2011... JAKARTA 1928 FC vs PERSEBAYA.
MINGGU, 16 OKTOBER 2011... PERSEBAYA vs SEMARANG UNITED.
MINGGU, 23 OKTOBER 2011... PERSEBAYA vs PS MAKASSAR.
MINGGU, 30 OKTOBER 2011... PERSIBO vs PERSEBAYA.
MINGGU, 6 NOVEMBER 2011... PERSEBAYA vs SOLO FC.
MINGGU, 13 NOVEMBER 2011... PERSEMA vs PERSEBAYA.
MINGGU, 19 NOVEMBER 2011... PERSEBAYA vs BATAVIA UNION.
Rabu, 13 April 2011
1. Mengurangi waktu efektif anda (karena anda bisa bermain facebook berjam-jam).
2. Pornografi (facebook sangat memungkinkan untuk penyebaran poto-poto yang berbau pornografi)
3. Menghabiskan uang Anda (silahkan cek billing warnet ketika anda bermain facebook diwarnet,awas tak terasa uang anda sudah banyak terpakai)
4. Tugas sekolah terbengkelai (bagi pelajar, awalnya pergi ke internet sih cari data buat tugas. Tetapi setelah sampai didepan komputer. Yang pertama dibuka adalah facebook, yang kedua facebook, dan yang ketiga facebook, facebookan terus deh. … akhirnya lupa deh tujuan awal ke internet)
5. Individualistik.(bagaimanapun silaturahmi tatap muka lebih kena di hati)
6. Kerjaan terbengkelai (bagi para bos, sering awasi karyawan anda, kalau tidak ingin kerjaan dikantor anda berantakan)
7. Meningkatkan rasa cemburu diantara suami/istri (pernah ada rekan kerja saya (cewek). Karena difacebook dia banyak teman pria waktu kuliah dulu yang sering menuliskan komentar . suaminya jadi cemberut katanya.)
8. Menimbulkan pertengkaran keluarga. (karena status di facebook tidak diganti sesuai dengan kenyataan. Awas pertengkaran keluarga mengintai anda.)
9. Black campaign (Say no to ….. , Katakan tidak untuk …… itulah yang akhir-akhir ini banyak muncul di facebook).
10. Spionase. (Shin Bet selaku lembaga keamanan israel memperingatkan penduduk Israel agar ekstra hati-hati kala memakai Facebook. Pasalnya, Shine Bet menemukan bukti bahwa musuh-musuhnya, yakni organisasi teror di negara-negara Arab memakai situs jejaring seperti Facebook untuk merekrut mata-mata atau bahkan membunuh orang Israel. User Facebook di Israel pun diperingatkan untuk tidak memberi nomor telepon atau membalas pesan orang asing.) (pen: jangan-jangan andalah yang memakai startegi itu yahudi!)
Langganan:
Komentar (Atom)

